Global Health Wire – Diabetes pada anak adalah salah satu kondisi medis yang semakin umum dan sering terjadi di kalangan anak-anak pada zaman sekarang. Meski lebih sering terjadi pada orang dewasa, diabetes juga bisa mempengaruhi anak-anak, baik tipe 1 maupun tipe 2. Diabetes tipe 1 umumnya muncul pada usia muda, sedangkan diabetes tipe 2 lebih sering ditemukan pada anak-anak yang lebih besar dan berhubungan dengan gaya hidup yang kurang sehat. Mengetahui gejalanya sangat penting agar orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat dan segera.
Diabetes pada anak dapat menunjukkan beberapa gejala yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada anak yang menderita diabetes antara lain:
Anak yang menderita diabetes sering kali merasa lebih sering ingin buang air kecil. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Jika anak sering bangun di malam hari untuk buang air kecil, ini bisa menjadi tanda diabetes.
“Simak Juga: Wanita Usia 29 Tahun Terkena Stroke Karena Sering Begadang”
Kelebihan gula dalam darah membuat tubuh dehidrasi, sehingga anak akan merasa sangat haus, bahkan setelah minum banyak air. Gejala ini sering disertai dengan rasa mulut kering.
Meski nafsu makan meningkat, anak dengan diabetes mungkin akan mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini terjadi karena tubuh mulai membakar lemak dan otot sebagai sumber energi karena tubuh tidak dapat memanfaatkan gula darah secara efektif.
Kekurangan energi yang disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat mengolah gula dengan baik bisa membuat anak merasa sangat lelah dan lemas. Ini mungkin membuat anak lebih sering tidur atau tampak kurang berenergi dari biasanya.
Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan penglihatan kabur pada anak. Ini terjadi karena gula darah yang tinggi dapat menarik cairan dari lensa mata, mengganggu kemampuan mata untuk fokus dengan jelas.
Diabetes juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Anak-anak dengan diabetes mungkin akan mengalami infeksi kulit lebih sering dan luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Diabetes pada anak umumnya disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Untuk diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh anak menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, faktor gaya hidup seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas dapat berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes.
Jika Anda melihat gejala-gejala tersebut pada anak, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dini memungkinkan pengobatan yang tepat dan pencegahan komplikasi yang lebih serius. Pada anak dengan diabetes tipe 1, pemberian insulin adalah kebutuhan utama untuk mengatur kadar gula darah. Sedangkan pada diabetes tipe 2, perubahan gaya hidup seperti peningkatan aktivitas fisik, perbaikan pola makan, dan penurunan berat badan bisa membantu mengendalikan kadar gula darah.
“Baca Juga: Gelombang Panas Australia, Apa Implikasinya bagi Indonesia?”