Global Healthwire – Kebiasaan pipis malam atau sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil bisa menjadi hal yang mengganggu kenyamanan tidur kita. Tidak jarang, banyak orang yang bertanya-tanya apakah kebiasaan ini merupakan tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. Jika kita terbangun lebih dari sekali dalam semalam untuk pipis, ada kemungkinan kondisi ini disebut nokturia. Salah satu penyebab utama yang dapat memicu terjadinya nokturia adalah diabetes.
Nokturia adalah istilah medis untuk kebiasaan terbangun di malam hari untuk buang air kecil. Pada umumnya, seseorang yang tidur selama 6 hingga 8 jam hanya akan terbangun sekali untuk pipis, bahkan bisa tidak sama sekali. Namun, jika kebiasaan terbangun tersebut sering terjadi, itu bisa menjadi pertanda adanya masalah pada tubuh kita.
Diabetes adalah salah satu kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, baik pada siang maupun malam hari. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang gula tersebut lewat urine. Sebagai hasilnya, ginjal memproduksi lebih banyak urine, yang menyebabkan kita terbangun untuk pipis lebih sering, bahkan pada malam hari.
“Baca juga: TBC Masih Jadi Masalah Besar di Indonesia: 860 Ribu Kasus”
Ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi, ginjal akan berusaha mengeliminasi gula ekstra tersebut melalui urine. Proses ini disebut diuresis osmotik. Akibatnya, tubuh akan memproduksi lebih banyak urine, yang bisa menyebabkan kita merasa ingin buang air kecil lebih sering, terutama pada malam hari.
Selain itu, diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak ginjal (diabetic nephropathy) atau sistem kemih lainnya, seperti kandung kemih. Kerusakan ini bisa memengaruhi kemampuan kandung kemih untuk menahan urine dalam jumlah banyak, yang berujung pada sering terbangun untuk pipis saat malam.
Meski diabetes adalah salah satu penyebab utama pipis malam, ada juga faktor lain yang dapat memengaruhi kebiasaan ini. Salah satunya adalah penuaan. Seiring bertambahnya usia, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit hormon antidiuretik, yang berfungsi untuk mengatur jumlah urine yang diproduksi tubuh. Hal ini menyebabkan kandung kemih menjadi lebih cepat penuh, yang pada gilirannya membuat kita terbangun untuk buang air kecil di malam hari.
Faktor lain yang juga dapat meningkatkan frekuensi pipis malam adalah konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur. Kedua zat ini bersifat diuretik, yang berarti dapat merangsang produksi urine dalam tubuh. Alkohol juga bisa mengganggu kualitas tidur, menyebabkan kita terbangun lebih sering di malam hari, termasuk untuk pipis.
“Simak juga: Jenis Minuman yang Harus Dibatasi Agar Kesehatan Tidak Terancam”
Selain sering terbangun untuk pipis, ada sejumlah gejala lain yang sering menyertai diabetes. Jika kita mulai merasakan beberapa gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Beberapa gejala diabetes yang umum adalah:
Jika kita mengalami salah satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat. Diabetes adalah penyakit yang memerlukan penanganan serius, karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti kerusakan pada jantung, pembuluh darah, ginjal, dan sistem saraf.