Global Health Wire – Steven Johnson Syndrome (SJS) adalah kondisi medis langka namun serius, yang dapat memengaruhi kulit dan mukosa tubuh, termasuk rongga mulut. SJS merupakan reaksi hipersensitivitas yang sering kali disebabkan oleh infeksi atau obat-obatan tertentu. Meskipun gejalanya lebih dikenal pada kulit, SJS juga dapat menampakkan diri melalui berbagai manifestasi di rongga mulut yang memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Steven Johnson Syndrome (SJS) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan akut pada kulit dan selaput lendir tubuh, yang dapat mengakibatkan lepuhan, erosi, dan kerusakan jaringan. Kondisi ini seringkali dipicu oleh infeksi atau reaksi terhadap obat-obatan, terutama antibiotik, obat anti-epilepsi, dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Meskipun jarang, SJS bisa sangat berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera untuk menghindari komplikasi serius.
“Baca Juga: Hotman Paris Pingsan di Sidang, Ternyata Mengalami Abses Hati”
Salah satu manifestasi yang cukup umum pada penderita SJS adalah kerusakan yang terjadi pada rongga mulut. Gejala awal sering kali muncul sebagai luka kecil atau ulserasi pada lapisan dalam mulut, lidah, bibir, atau langit-langit mulut. Ulserasi ini bisa sangat menyakitkan dan menyulitkan pasien untuk makan atau berbicara.
Beberapa gejala spesifik yang dapat terjadi di rongga mulut pada SJS antara lain:
Penyebab utama Steven Johnson Syndrome adalah reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu. Terutama antibiotik seperti sulfonamida, obat anti-epilepsi, serta obat-obat yang digunakan untuk mengobati rasa sakit atau peradangan. Infeksi virus, seperti virus herpes simplex, juga dapat memicu kondisi ini.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan SJS meliputi:
“Simak Juga: OpenAI Luncurkan GPT-4.5, Model AI Terbaru”