Penyebab Rabies yang Perlu Diketahui dan Cara Penularannya
Global Health Wire – Penyebab rabies adalah virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat dan umumnya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan terinfeksi. Virus rabies dapat menyerang manusia, hewan domestik, dan satwa liar. Jika tidak segera ditangani, rabies bisa berujung pada kematian.
Penyebab utama rabies adalah virus rabies yang termasuk dalam golongan virus lyssavirus. Virus ini biasanya menyerang otak dan sistem saraf pusat makhluk hidup, termasuk manusia. Ketika seseorang atau hewan digigit atau dicakar oleh hewan yang terinfeksi, virus akan masuk ke dalam tubuh dan mengalir melalui aliran darah menuju sistem saraf pusat.
“Simak Juga: Buah Nangka untuk Ibu Hamil, Apa Saja Manfaatnya?”
Virus ini dapat menyebar dengan cepat, dan gejalanya dapat muncul dalam waktu 1-3 bulan setelah terpapar, tergantung pada lokasi dan jumlah gigitan. Rabies akan menyebabkan peradangan pada otak, yang akhirnya bisa mengarah pada kelumpuhan, kegagalan organ, hingga kematian.
Rabies terutama ditularkan melalui hewan yang sudah terinfeksi virus rabies. Hewan-hewan yang menjadi sumber penularan utama adalah anjing, kucing, kelelawar, monyet, serta beberapa hewan liar lainnya. Di banyak negara berkembang, anjing yang berkeliaran tanpa pemilik merupakan sumber utama penularan rabies kepada manusia.
Pada hewan yang terinfeksi, gejala rabies biasanya muncul dalam bentuk agresivitas, perubahan perilaku, dan ketidakmampuan untuk makan atau minum. Ketika hewan-hewan ini menggigit atau mencakar manusia, mereka mentransfer virus ke dalam tubuh korban melalui air liur yang terinfeksi.
Virus rabies umumnya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Air liur yang terkontaminasi dengan virus rabies masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Meskipun kemungkinan penularan juga bisa terjadi jika air liur hewan yang terinfeksi terkena mata atau selaput lendir, gigitan atau cakaran adalah cara penularan yang paling umum.
Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis jika digigit atau dicakar oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, meskipun hewan tersebut tidak menunjukkan gejala.
Gejala awal rabies pada manusia bisa berupa demam, sakit kepala, kelelahan, dan rasa tidak nyaman di sekitar area gigitan. Seiring waktu, gejala-gejala ini berkembang menjadi kecemasan, kebingungan, kesulitan menelan, dan otot-otot yang melemah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi kelumpuhan, kejang, dan koma. Setelah gejala-gejala berat muncul, rabies hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan vaksinasi pada hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, untuk mencegah mereka menjadi pembawa virus. Jika digigit atau dicakar oleh hewan yang terinfeksi, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir, lalu dapatkan perawatan medis segera.
Vaksinasi post-exposure (setelah terpapar) dapat mencegah infeksi rabies jika diberikan dalam waktu yang tepat. Selain itu, hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan perilaku tidak wajar, seperti agresif atau gelisah.
“Baca Juga: Kekurangan Vitamin D Bisa Menyebabkan Obesitas”