Medical Research

Sleep Apnea dan Psoriasis: Dua Kondisi yang Saling Berkaitan

Global Health Wire – Sleep apnea dan psoriasis adalah dua kondisi kesehatan kronis yang tampaknya tidak berhubungan secara langsung. Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara saat tidur, sedangkan psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada kulit. Namun, berbagai penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara kedua kondisi ini.

Peradangan sebagai Faktor Penghubung

Salah satu alasan utama dua kondisi ini dapat saling berhubungan adalah adanya faktor peradangan kronis. Pada psoriasis, sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif menyebabkan peradangan berlebihan di kulit dan jaringan tubuh lainnya. Sleep apnea, di sisi lain, juga memicu respons peradangan akibat kurangnya oksigen selama tidur. Kondisi ini dapat memperburuk peradangan sistemik dalam tubuh, yang pada akhirnya bisa memperburuk gejala psoriasis.

“Simak Juga: Kompetisi Akuntansi Nasional AIF 2.0 Resmi Ditutup”

Dampak Sleep Apnea terhadap Psoriasis

Penelitian menunjukkan bahwa penderita sleep apnea memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami psoriasis atau mengalami gejala yang lebih parah. Beberapa dampak sleep apnea terhadap psoriasis antara lain:

  • Peningkatan Peradangan: Kurangnya oksigen yang berulang kali terjadi selama sleep apnea dapat meningkatkan produksi sitokin proinflamasi, yang memperburuk psoriasis.
  • Gangguan Sistem Kekebalan: Sleep apnea dapat mengganggu keseimbangan sistem imun, yang bisa mempercepat perkembangan psoriasis.
  • Kualitas Tidur yang Buruk: Kurang tidur akibat sleep apnea dapat meningkatkan stres sehingga memperburuk flare-up psoriasis.

Psoriasis dan Risiko Sleep Apnea

Sebaliknya, psoriasis juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sleep apnea. Beberapa faktor yang berperan meliputi:

  • Obesitas: Banyak penderita psoriasis mengalami obesitas, yang merupakan faktor risiko utama sleep apnea.
  • Peradangan pada Saluran Pernapasan: Peradangan sistemik akibat psoriasis dapat menyebabkan pembengkakan pada jaringan saluran napas, meningkatkan risiko penyumbatan saat tidur.
  • Gangguan Tidur: Psoriasis dapat menyebabkan rasa gatal yang parah di malam hari, sehingga mengganggu kualitas tidur, serta memperburuk sleep apnea.

Pengelolaan Kedua Kondisi

Mengatasi sleep apnea dapat membantu mengurangi gejala psoriasis dan sebaliknya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola kedua kondisi ini meliputi:

  • Penggunaan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure): Alat ini membantu menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur, mengurangi peradangan dan meningkatkan kualitas tidur.
  • Perubahan Gaya Hidup: Menurunkan berat badan, berolahraga, dan menghindari konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko sleep apnea dan psoriasis.
  • Pengobatan Medis: Terapi biologis dan obat antiinflamasi dapat membantu mengendalikan gejala psoriasis, sementara terapi CPAP atau alat bantu pernapasan lainnya dapat membantu mengatasi sleep apnea.

“Baca Juga: Serangan Jantung Sering Terjadi di Pagi Hari, Mengapa?”