Healthcare

Trauma Berulang dari Gigi Palsu Bisa Memicu Kanker Mulut

Global Health Wire – Trauma berulang dari gigi palsu dapat menyebabkan berbagai masalah pada rongga mulut, termasuk peradangan dan infeksi, bahkan kanker mulut. Gigi palsu, atau prostetik gigi, adalah alat medis yang digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang, baik sebagian maupun seluruhnya. Gigi palsu membantu memulihkan fungsi mengunyah, berbicara, serta memperbaiki estetika wajah. Meskipun gigi palsu memberikan banyak manfaat, ada potensi risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, terutama jika gigi palsu menyebabkan trauma berulang pada rongga mulut.

Trauma Berulang Akibat Gigi Palsu

Trauma yang disebabkan oleh gigi palsu biasanya terjadi karena ketidakcocokan atau pemasangan yang tidak tepat. Gigi palsu yang tidak pas atau longgar dapat menyebabkan gesekan atau tekanan yang berlebihan pada gusi dan jaringan lunak di mulut. Kondisi ini seringkali tidak hanya menyebabkan rasa sakit atau iritasi, tetapi juga memicu luka yang berulang. Jika luka ini tidak sembuh dengan baik atau terpapar terlalu lama, jaringan di sekitarnya bisa mengalami perubahan yang membahayakan kesehatan.

“Simak Juga: Lichen Planus Rongga Mulut dan Kaitannya dengan Stres”

Hubungan Trauma Berulang dengan Kanker Rongga Mulut

Trauma berulang akibat gigi palsu dapat menyebabkan peradangan kronis pada jaringan rongga mulut. Peradangan yang terus-menerus dapat merusak sel-sel sehat dan meningkatkan risiko terjadinya mutasi genetik. Hal ini yang pada akhirnya dapat memicu perkembangan kanker rongga mulut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi kronis dari benda asing seperti gigi palsu yang tidak pas dapat menjadi faktor penyebab kanker mulut, meskipun ini bukanlah satu-satunya penyebab. Namun, efek jangka panjang dari trauma berulang sangat mungkin memperburuk risiko ini.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Penting bagi pemakai gigi palsu untuk mengenali tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa mereka mengalami trauma berulang. Gejala seperti luka yang tidak sembuh-sembuh, gusi berdarah, atau pembengkakan pada area sekitar gigi palsu harus segera diperiksakan ke dokter gigi. Jika terlambat ditangani, trauma yang berulang dapat menyebabkan perubahan pada jaringan mulut yang lebih serius, termasuk perkembangan sel-sel ganas.

Pencegahan dan Pengobatan

Untuk menghindari risiko tersebut, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Dokter gigi akan memastikan bahwa gigi palsu yang digunakan pas dan nyaman serta tidak menyebabkan tekanan atau gesekan berlebihan pada gusi dan jaringan mulut. Jika ada ketidakcocokan atau kerusakan pada gigi palsu, segera lakukan perbaikan untuk mencegah timbulnya trauma berulang dari gigi palsu. Menggunakan gigi palsu yang tepat dan sesuai ukuran juga akan mengurangi risiko peradangan dan kemungkinan berkembangnya kanker rongga mulut.

“Baca Juga: Manfaat Teh Jahe dan Kunyit, Kombinasi Sehat untuk Tubuh”