Global Health

Waspada! Asap Berbahaya Selimuti India dan Sekitarnya, Apa Penyebabnya?

Global Healthwire – Warga New Delhi kini harus berhadapan dengan asap berbahaya yang selimuti india. Polusi udara di kota ini telah mencapai level yang mengkhawatirkan, bahkan melampaui batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada 13 November 2024, laporan dari perusahaan pemantau kualitas udara, IQAir, menyebutkan bahwa tingkat polutan di beberapa area New Delhi telah mencapai 806 mikrogram per meter kubik, yang lebih dari 53 kali lipat dari batas maksimum harian yang disarankan oleh WHO.

Penyebab Polusi Asap Berbahaya di New Delhi

Asap berbahaya yang selimuti New Dehli dan wilayah lainnya di India disebabkan oleh sejumlah faktor, yang paling signifikan adalah pembakaran jerami oleh petani. Pembakaran jerami berlebihan setelah panen padi bertujuan untuk membersihkan lahan agar dapat segera ditanami tanaman gandum. Hal ini terutama terjadi di wilayah Punjab, India, dan Pakistan, yang mengarah pada peningkatan polusi udara secara drastis. Ditambah dengan faktor lainnya seperti asap dari pabrik-pabrik dan kendaraan, kondisi polusi semakin memburuk pada musim dingin. Pada saat ini, udara dingin menahan emisi polutan dan asap, memperburuk kualitas udara yang sudah tercemar.

“Baca juga: Samsung Galaxy Watch Ultra: Meningkatkan Performa di Singapore Marathon 2024”

Dampak Polusi terhadap Kualitas Udara

Kualitas udara yang sangat buruk di New Delhi berisiko menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi penghuninya. Polutan utama yang mempengaruhi kualitas udara adalah PM2.5, partikel halus yang sangat kecil sehingga dapat masuk ke aliran darah melalui paru-paru. Paparan jangka panjang terhadap polusi ini dapat memicu berbagai penyakit pernapasan, seperti stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, serta masalah pernapasan lainnya. Bahkan, WHO menyebutkan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi bayi, anak-anak, dan orang tua lebih parah lagi.

Penyebaran Asap ke Negara Tetangga

Polusi udara ini tidak hanya berdampak pada India, tetapi juga menyebar ke negara-negara tetangga. Seperti Pakistan dan negara-negara lain di Asia Selatan. Asap yang tebal dapat terlihat dari luar angkasa, dan citra satelit NASA menunjukkan sebagian besar wilayah Pakistan utara, timur, dan India barat tertutup oleh kabut asap. Bahkan kualitas udara di kota-kota besar seperti Lahore, Multan, dan Chandigarh di Pakistan, serta Delhi, menjadi sangat buruk. Beberapa kota besar ini terpaksa menutup sekolah, taman, dan tempat umum untuk membatasi dampak polusi terhadap kesehatan masyarakat.

“Simak juga: Kenapa Australia Menganjurkan Warganya Menghindari Bali? Temukan Alasannya”

Wabah Penyakit Pernapasan

Akibat polusi udara yang sangat buruk, lebih dari 40.000 orang di wilayah tersebut dirawat karena penyakit pernapasan. Rumah sakit mengalami lonjakan tajam pasien dengan gejala sesak napas, batuk, dan mata merah. Pada 12 November 2024, kualitas udara di Lahore tercatat lebih dari 700, sementara sebelumnya berada di angka lebih dari 1.200. Bahkan, beberapa wilayah kota sempat mengalami tingkat polusi lebih dari 1.900, yang merupakan lebih dari 120 kali lipat dari batas yang direkomendasikan oleh WHO.

Implikasi Kesehatan dari Polusi Udara

Polusi udara yang parah ini memiliki dampak yang jauh lebih luas dari sekedar masalah kesehatan sementara. Sebuah studi di jurnal medis The Lancet mengaitkan lebih dari 1,67 juta kematian dini pada tahun 2019 akibat polusi udara di India. Selain itu, polusi udara yang parah ini berisiko besar terhadap populasi yang lebih rentan, seperti bayi dan anak-anak yang sistem kekebalannya belum sepenuhnya berkembang.

Kualitas udara yang memburuk ini menuntut perhatian lebih dari pihak berwenang dan masyarakat. Pemerintah India dan Pakistan perlu bekerja sama untuk mengatasi sumber utama polusi ini. Terutama dengan mengurangi kebiasaan pembakaran jerami yang menjadi salah satu penyebab utama. Penanggulangan yang lebih efektif akan membantu meningkatkan kualitas udara yang sangat buruk di Asia Selatan.