Healthcare

WHO Tentukan Batas Aman Konsumsi Gula dan Garam Harian, Ini yang Perlu Diketahui!

Global Healthwire – Batas aman konsumsi gula dan garam harian menjadi topik penting yang perlu diketahui oleh setiap orang. Terlalu banyak mengonsumsi gula dan garam dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan rekomendasi terkait asupan gula dan garam yang aman setiap harinya. Berikut ini adalah panduan dari WHO yang perlu diperhatikan agar konsumsi gula dan garam tetap dalam batas yang aman untuk kesehatan tubuh.

Batas Asupan Gula Harian yang Aman Menurut WHO

WHO mengungkapkan bahwa konsumsi gula harus dibatasi agar dapat mendukung kesehatan tubuh secara optimal. Menurut WHO, asupan gula tidak boleh lebih dari 10 persen dari total asupan energi harian seseorang. Sebagai gambaran, jika seseorang mengonsumsi 2.000 kalori dalam sehari, maka asupan gula yang dianjurkan maksimal adalah sekitar 200 kalori atau setara dengan 50 gram gula per hari.

Namun, WHO juga menyarankan agar idealnya konsumsi gula dikurangi lebih lanjut, yaitu menjadi kurang dari 5 persen dari total kalori harian atau sekitar 25 gram gula (setara dengan 6 sendok teh) per hari. Dengan mengurangi konsumsi gula lebih lanjut, manfaat kesehatan seperti penurunan risiko obesitas, diabetes, dan masalah jantung dapat lebih optimal tercapai. Gula tambahan, yang sering kali ada pada makanan dan minuman manis, perlu diperhatikan agar tetap dalam batas yang sehat.

“Baca juga: Tomat Bisa Meningkatkan Asam Urat? Simak Penjelasan Lengkapnya!”

Ambang Wajar Garam Harian yang Aman Menurut WHO

Sama halnya dengan gula, konsumsi garam juga harus dibatasi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. WHO mencatat bahwa konsumsi garam yang berlebihan merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular. WHO merekomendasikan bahwa konsumsi garam untuk orang dewasa sebaiknya tidak lebih dari 5 gram per hari. Ini setara dengan sekitar satu sendok teh.

Namun, menurut data WHO, banyak orang di seluruh dunia yang mengonsumsi garam jauh lebih banyak dari jumlah yang disarankan. Rata-rata orang dewasa mengonsumsi 10,78 gram garam per hari, yang artinya dua kali lipat dari batas yang dianjurkan oleh WHO. Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi jantung dan pembuluh darah.

Bagi anak-anak, batas konsumsi garam harian perlu disesuaikan dengan usia dan kebutuhan energi mereka. Pada anak-anak usia 2 hingga 15 tahun, asupan garam yang aman harus lebih rendah dari orang dewasa, sedangkan anak-anak di bawah 2 tahun sebaiknya menghindari konsumsi garam tambahan. Selain itu, pada anak-anak usia di bawah 2 tahun, disarankan untuk memilih garam yang mengandung yodium guna mendukung perkembangan otak mereka.

“Simak juga: 6 Keajaiban Liburan ke Eropa yang Harus Anda Alami Sekali Seumur Hidup!”

Pentingnya Mengatur Konsumsi Gula dan Garam

Mengatur batas aman konsumsi gula dan garam harian sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit terkait pola makan. Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kadar gula dan garam tinggi memang menggiurkan, namun dampaknya terhadap kesehatan tubuh jangka panjang tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, membatasi konsumsi gula dan garam sesuai dengan rekomendasi WHO adalah langkah yang tepat untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan tubuh.

Dengan memperhatikan batasan konsumsi gula dan garam yang aman, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat. Demi mendukung kehidupan yang lebih baik dan bebas dari risiko penyakit.