Rambut Rontok Bisa Disebabkan Kadar Gula Darah Tinggi
Global Health Wire – Rambut rontok dapat terjadi akibat diabetes yang memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk pembuluh darah yang mensuplai folikel rambut. Kerusakan pada pembuluh darah ini berpotensi menyebabkan kerontokan rambut berlebihan. Selain itu, diabetes juga terkait dengan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan rambut, seperti kondisi autoimun dan ketidakseimbangan hormon. Menurut dokter kulit Samantha Venkatesh, rambut mengalami siklus alami kerontokan dan pertumbuhan, namun beberapa faktor bisa mengganggu siklus ini.
Rambut rontok bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk komplikasi diabetes dan pengobatannya. Berikut adalah beberapa kondisi yang berhubungan dengan diabetes yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.
“Simak Juga: Menebak Penyakit Hanya dari Warna Kuku”
Folikel rambut membutuhkan suplai darah yang kaya oksigen agar bisa tumbuh dengan baik. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah, mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke folikel rambut. Dampaknya, pertumbuhan rambut terganggu dan menyebabkan kerontokan. “Jika aliran darah ke kulit kepala berkurang, kemampuan rambut untuk tumbuh juga akan menurun,” kata Dr. Venkatesh.
Penderita diabetes tipe 1 sering kali mengalami kondisi autoimun lain seperti alopecia areata dan tiroiditis Hashimoto, yang juga berhubungan dengan kerontokan rambut. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan alopecia areata memiliki risiko 62% lebih tinggi mengalami pradiabetes. Para peneliti menduga ada respons peradangan tubuh yang berhubungan antara kondisi tersebut.
Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi diabetes, seperti GLP-1 agonist atau Semaglutide (Ozempic), diketahui dapat menyebabkan kerontokan rambut. Dr. Hannah B. Kopelman, dokter spesialis kulit, menjelaskan bahwa penurunan berat badan drastis yang terjadi karena obat-obatan ini sering kali menyebabkan rambut rontok sementara. Namun, rambut akan tumbuh kembali setelah tubuh kembali sehat dan kadar insulin terkontrol.
Penderita diabetes juga berisiko lebih tinggi mengidap gangguan tiroid, baik hipertiroidisme maupun hipotiroidisme. Kedua kondisi ini sering kali menyebabkan kerontokan rambut. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 33% orang dengan hipotiroidisme dan 50% orang dengan hipertiroidisme dapat mengalami rambut rontok berlebihan.
Kekurangan zat besi bisa langsung menyebabkan kerontokan rambut, karena mineral ini berperan dalam produksi hemoglobin, yang membawa oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen yang berkurang pada folikel rambut dapat menghambat pertumbuhannya.
Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS), yang sering terjadi pada wanita usia produktif, dapat meningkatkan risiko diabetes melalui resistensi insulin. PCOS menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak testosteron, yang dapat menyebabkan rambut menipis dan rontok.
“Baca Juga: Pengakuan Dosa Menjelang Paskah, Sebuah Pembaruan Jiwa”